Saturday, September 22, 2007

sajer sajer untuk tatapan kekasih abang

CINTA & WAKTUAlkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagaimacam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan,Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidupberdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datangbadai menghempas pulau kecil itu dan air lauttiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.Semua penghuni pulau cepat-cepat berusahamenyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab iatidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.ementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuhperahu."Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta."Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telahpenuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamuserta, nanti perahu ini tenggelam.Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnyaKegembiraan lewat dengan perahunya."Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. NamunKegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahusehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggangdan Cinta semakin panik.Tak lama lewatlah Kecantikan."Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta."Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisamembawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yangindah ini." sahut Kecantikan. Cinta sedih sekalimendengarnya.Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlahKesedihan."Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta."Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendiriansaja... " kata Kesedihan sambil terus mengayuhperahunya.Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akanmenenggelamkannya.Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara,"Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorangtua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahuitu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulauterdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segerapergi lagi.Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekalitidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannyaitu. Cinta segera menanyakannya kepada seorangpenduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tuaitu."Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orangitu."Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku takmengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku punenggan menolongku" tanya Cinta heran."Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu lah yang tahuberapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu ... "

No comments: